Catatan Desember
Andai kau mengerti kerinduan pada matamu
Telah mengajariku membaca
setiap lelehan hujan
Menulis di daun-daun jatuh
Juga telah berkali menjatuhkanku
Pada lubang sumur yang dalam
Meremukkan belulang menjadi serpihan huruf
Yang selalu kuhamparkan padamu
Yang entah kau letakkan dengan hati-hati
Di meja kerjamu, atau
Kau letakkan dalam perapian
Bersama keriput kayu bakar.
Tak apa. Setidaknya puisiku pernah
Menghangatkanmu di suatu malam
Di bulan Desember yang beku.
Setianawati,
Aku tak peduli lagi tubuhmu terbang
Dibawa burung-burung ke selatan,
mencapai sunyi.
Atau wajahmu dimakan ikan di permukaan sungai
Atau suaramu menjadi nafas
bagi pohon-pohon pinus
Aku tak mau lagi peduli.
Tapi sisakan matamu untukku
Karena pada matamu
kutemukan makna pulang
2008
Sabtu, 21 Februari 2009
Home »
Puisi Sajak
» Puisi Muhammad Irsyad
Puisi Muhammad Irsyad
Related Posts:
Puisi Zaenal Mutaqinuntuk Heni Fujianti:Sajak CintakuKuingat dulu, ketika kita sama-sama bertengkardan sama-sama benci, ketikaitu pula aku memiliki perasaan ini. Yang bangkit lagidalam ¼ gelas kopi bekas temanku,yang kuminum ini.Saat ini,dalam m… Read More
Puisi Ferdinan De J SaragihDuka dan Bahagia;Tua GatuhaAdakah terang setelah gelap Begitu pagi setelahMalam, dukaku terlalu beratTak terjamah olehkuApakah lusa dukaku bahagiaEmbun itu telah beranjak dan berhenti menetesDunianya telah berbeda, embun itut… Read More
Sajak-Sajak Ferdinan D.J SaragihSajak-Sajak Ferdinan D.J Saragih Kanvas deretan gunung telah kau sandarkandengan jutaan pohonselusin rumahpada sebuah kanvas.tak lupa kau lukiskan sebuah rupamenari-nariatas kesejukan itu kecurigaanku menguaktentang keegois… Read More
Puisi Deti M. PuspitaPerjalanan 1Aku terdampar dalam senjaTak ku kenal berpuluh pasang mata disiniNegeri ini terasingWalau saban bulan aku menumpang langkahan kakiBumi meniup membelai rambutkuRambutku yang klimis oleh bulir tubuhHawa dingin merem… Read More
Puisi Ike AyuwandariKepada JambiPinang itu menghujan di ujung batangTak ada riuh juga rusuhLagumu selalu melayu dihatikuElok mengalun bersama langkah beribu mataMenggali beribu rindu bagikuMata Batang Hari siap membayang di langit-langit senjaMe… Read More
wow keren banget....
BalasHapussalam kenal yaa...
wah gw suka puisi ini nih :D
BalasHapustapi pas bait
"tak apa. setidaknya puisiku pernah
menghangatkanmu di suatu malam"
maknanya terasa terpotong karena berbeda baris
tapi mungkin itu perasaan gw aja. udah keren kok :D
btw salam kenal