Sabtu, 21 Februari 2009

Puisi Muhammad Irsyad

Catatan Desember

Andai kau mengerti kerinduan pada matamu
Telah mengajariku membaca
setiap lelehan hujan
Menulis di daun-daun jatuh
Juga telah berkali menjatuhkanku
Pada lubang sumur yang dalam
Meremukkan belulang menjadi serpihan huruf
Yang selalu kuhamparkan padamu
Yang entah kau letakkan dengan hati-hati
Di meja kerjamu, atau
Kau letakkan dalam perapian
Bersama keriput kayu bakar.
Tak apa. Setidaknya puisiku pernah
Menghangatkanmu di suatu malam
Di bulan Desember yang beku.

Setianawati,
Aku tak peduli lagi tubuhmu terbang
Dibawa burung-burung ke selatan,
mencapai sunyi.
Atau wajahmu dimakan ikan di permukaan sungai
Atau suaramu menjadi nafas
bagi pohon-pohon pinus
Aku tak mau lagi peduli.
Tapi sisakan matamu untukku
Karena pada matamu
kutemukan makna pulang

2008

Related Posts:

  • Puisi Chairil AnwarKRAWANG-BEKASIKami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasitidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,terbayang kami maju dan mendegap hati ?Kami bicara padamu dalam… Read More
  • Sajak-sajak Irsyadpulangentah kemana aku akan pulangjika rumah yang ingin kutujuharus menutup pintunyauntuk kudatangidi sini, aku serupa barisan awandi mana ia berhenti mengalirsebab di langit tak ada muara2009===sajak malamkau mengecup malamb… Read More
  • Puisi Muhammad IrsyadCatatan DesemberAndai kau mengerti kerinduan pada matamuTelah mengajariku membacasetiap lelehan hujanMenulis di daun-daun jatuhJuga telah berkali menjatuhkankuPada lubang sumur yang dalamMeremukkan belulang menjadi serpihan h… Read More
  • Puisi Restu MustikasariSaat waktuku setitik lagi di dunia iniBanyak harap yang aku inginBeri aku kata kejujuran untuknya…Agar kelak ku pergi tinggalkannya..Tak ku tinggalkan kesedihanku padanya…Wahai cahaya surga-Mu…Berikan aku jalan tuk semua ini.… Read More
  • Puisi Ike AyuwandariKepada JambiPinang itu menghujan di ujung batangTak ada riuh juga rusuhLagumu selalu melayu dihatikuElok mengalun bersama langkah beribu mataMenggali beribu rindu bagikuMata Batang Hari siap membayang di langit-langit senjaMe… Read More

2 komentar:

  1. wow keren banget....
    salam kenal yaa...

    BalasHapus
  2. wah gw suka puisi ini nih :D
    tapi pas bait
    "tak apa. setidaknya puisiku pernah
    menghangatkanmu di suatu malam"
    maknanya terasa terpotong karena berbeda baris
    tapi mungkin itu perasaan gw aja. udah keren kok :D
    btw salam kenal

    BalasHapus

Silakan beri komentar