Duka dan Bahagia
;Tua Gatuh
a
Adakah terang setelah gelap Begitu pagi setelah
Malam, dukaku terlalu berat
Tak terjamah olehku
Apakah lusa dukaku bahagia
Embun itu telah beranjak dan berhenti menetes
Dunianya telah berbeda, embun itu
tak akan menetes lagi ucap mereka
Aku telah lama sadar akan manusia
Mengimaninya layaknya Tuhan
Kini iman itu lesu termakan duka
Menyelimuti seluruh jiwa yang lama terbuka
Semua telah terlambat saja
Namun apakah sia-sia
Jika aku menyerahkan bunga-bunga
Kepada embun yang telah tiada?
Bandung, 2009
Dari Rantau buat Ayah
Malam itu tertatih menuju dininya hari
Berarti pagi telah mengantarkanmu kembali
Kepada dongeng masa kecil
Kusebut sebagai kelahiran
Tanpa tercatat ingatanmu lagi
Dongeng itu lama terseret
Dari beribu catatan tentang anakmu
Kau lupa ulang tahunmu ayah
Karenaku dan saudaraku
Kau mampu menghilangkan
Segala makna yang sangat berarti
Adakah kau menangis
Jangan kau cekam tangis itu
Biarkan masa kecilmu dimulai lagi
Dari pagi itu, hingga malam
Natal, 2008
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan beri komentar