Agar AC bisa memberikan kenyamanan terus-menerus kepada pengemudi dan penumpang mobil, ada beberapa perawatan yang harus dilakukan secara teratur. Pendapat itu dikemukan oleh Edo, Kepala Bengkel Dwi Guna, di kawasan Haji Nawi, Jakarta Selatan.
Berkala
Lakukan servis atau perawatan berkala setiap 8 hingga 12 bulan sekali. Kendati demikian ditambahkan oleh Edo, "Saat ini jarak tempuh tidak bisa menjadi tolak ukur karena kondisi jalan yang macet menyebabkan kerja AC semakin lama."
Indikator AC sudah waktunya diservis adalah suhu yang dihasilkan tidak sedingin sebelumnya. Biasanya disebabkan evaporator mulai kotor. "Ciri lain, bau tidak sedap yang keluar dari kotoran di evaporator. Beban kerja sistem pun menjadi berat," urai Edo.
Perbaikan
Jika memang dinyatakan ada kerusakan atau mulai menurun performanya, langkah perbaikan wajib dilakukan. Sebelum diputuskan untuk dibongkar, sebaiknya periksa dulu sistem sirkuit AC. Evaporator adalah target utama untuk dibersihkan karena kerap kotor. Selain itu, juga harus dilakukan penambahan oli untuk kompresor. "Komponen yang wajib diganti setiap servis adalah dryer karena cara kerjanya sama dengan filter bensin," papar Edo.
Freon juga perlu diisi ulang karena saat disevis pasti ada yang terbuang. Proses pembersihan evaporator membutuhkan waktu 3 jam lebih, dengan catatan tidak ada kerusakan komponennya. Sedangkan biaya perawatan, mulai dari Rp 400.000 untuk buatan Jepang, hingga Rp 1,5 juta merek buagtan Eropa dengan konstruksi lebih ribet. Itu pun untuk jasa kerja dan freon. Sementara kalau dryer diganti, biaya befrkisar dari Rp 175.000 -750.000 tergantung merek dan model mobilnya.
Dipanaskan
Menurut Edo, bila mobil yang tidak dipakai selama sebulan, mesin sebaiknya dihidupkan (dipanaskan) dan AC diiaktifkan. Tujuannya, untuk menghindari pengendapan oli di kompresor. Pasalnya, pada kondisi tersebut bila AC dihidupkan akan terjadi gesekan pada permukaan komponen kompresor yang saling bersentuhan. Karena keseringan, rusak deh itu kompresor!
Kompas.com
Lakukan servis atau perawatan berkala setiap 8 hingga 12 bulan sekali. Kendati demikian ditambahkan oleh Edo, "Saat ini jarak tempuh tidak bisa menjadi tolak ukur karena kondisi jalan yang macet menyebabkan kerja AC semakin lama."
Indikator AC sudah waktunya diservis adalah suhu yang dihasilkan tidak sedingin sebelumnya. Biasanya disebabkan evaporator mulai kotor. "Ciri lain, bau tidak sedap yang keluar dari kotoran di evaporator. Beban kerja sistem pun menjadi berat," urai Edo.
Perbaikan
Jika memang dinyatakan ada kerusakan atau mulai menurun performanya, langkah perbaikan wajib dilakukan. Sebelum diputuskan untuk dibongkar, sebaiknya periksa dulu sistem sirkuit AC. Evaporator adalah target utama untuk dibersihkan karena kerap kotor. Selain itu, juga harus dilakukan penambahan oli untuk kompresor. "Komponen yang wajib diganti setiap servis adalah dryer karena cara kerjanya sama dengan filter bensin," papar Edo.
Freon juga perlu diisi ulang karena saat disevis pasti ada yang terbuang. Proses pembersihan evaporator membutuhkan waktu 3 jam lebih, dengan catatan tidak ada kerusakan komponennya. Sedangkan biaya perawatan, mulai dari Rp 400.000 untuk buatan Jepang, hingga Rp 1,5 juta merek buagtan Eropa dengan konstruksi lebih ribet. Itu pun untuk jasa kerja dan freon. Sementara kalau dryer diganti, biaya befrkisar dari Rp 175.000 -750.000 tergantung merek dan model mobilnya.
Dipanaskan
Menurut Edo, bila mobil yang tidak dipakai selama sebulan, mesin sebaiknya dihidupkan (dipanaskan) dan AC diiaktifkan. Tujuannya, untuk menghindari pengendapan oli di kompresor. Pasalnya, pada kondisi tersebut bila AC dihidupkan akan terjadi gesekan pada permukaan komponen kompresor yang saling bersentuhan. Karena keseringan, rusak deh itu kompresor!
Kompas.com